WT pd 23 Februari
Lukas 10:25-42
10:25-37
25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: ”Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 26Jawab Yesus kepadanya: ”Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 27 Jawab orang itu: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 28 Kata Yesus kepadanya: ”Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” 29Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: ”Dan siapakah sesamaku manusia?” 30Jawab Yesus: ”Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 32Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 35Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 37Jawab orang itu: ”Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: ”Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
10:38-42
38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 39Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 40sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: ”Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” 41Tetapi Tuhan menjawabnya: ”Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 42tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Komentar Teks
[Ringkasan Firman Hari Ini]
Seorang ahli Taurat menguji Yesus dengan menanyakan apa yang harus ia lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal. Yesus menceritakan kisah seorang Samaria yang membantu seorang perampok, menyuruh kita untuk mempraktekkan kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama kita. Tuhan menyuruh Martha, yang sibuk dengan banyak hal, untuk memilih sisi yang baik seperti Maria yang mendengarkan firman.
Seorang Samaria yang mengasihi sesamanya 10:25-37
Inti dari hukum itu adalah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Seorang guru hukum menguji Yesus dengan pertanyaan tentang "hidup yang kekal." Menanggapi kata-kata Yesus, "Lakukan apa yang tertulis dalam hukum, dan kamu akan hidup" (ayat 28), guru hukum bertanya, "Siapakah sesamaku manusia?" (ayat 29) untuk menunjukkan dirinya benar. Pada saat ini, Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang yang bertemu dengan perampok (ayat 30-35). Imam dan orang Lewi tidak membantunya, tetapi orang Samaria, yang dibenci orang Yahudi, melakukannya. Guru hukum mencoba mencari tahu siapa sesamanya yang baik, tetapi Yesus menyuruhnya untuk menjadi sesama yang baik. Adalah tugas seorang murid untuk meneladani kasih Yesus dan menjadi sesama yang baik bagi sesama yang lemah.
Maria mendengarkan Firman 10:38-42
Mendengarkan Firman lebih penting daripada pelayanan lainnya. Martha menyambut Yesus yang telah datang ke desa ke rumahnya. Saudari Marta, Maria, duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan. Tapi Martha punya banyak persiapan, jadi hatinya sibuk. Pada akhirnya, Marta memohon kepada Yesus untuk memerintahkan saudara perempuannya untuk membantunya. Tetapi Yesus memberi tahu Marta bahwa dia terlalu sibuk dan khawatir tentang hal-hal yang tidak penting. Tidak ada berkat yang lebih besar daripada melihat Yesus dan mendengar firman-Nya (10:23-24). Penting untuk melayani di gereja, tetapi tidak baik melayani terlalu banyak sehingga membutuhkan waktu untuk mendengarkan Firman. Adalah bijaksana untuk menyeimbangkan antara ibadah dan pelayanan.
Perenungan yang lebih dalam
· Dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati, siapakah tetangga sebenarnya dari orang yang dipukul oleh perampok itu?
· Bagaimana saya bisa menjadi tetangga yang baik bagi mereka yang membutuhkan?
· Apa perbedaan antara Marta dan Maria tentang Yesus?
· Bagaimana Tuhan memandang saya, yang mengabaikan ibadah karena saya sibuk dengan pelayanan?
Comments
Post a Comment