Waktu Tenang Tgl 2 Februari

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan apa yang Tuhan bri
Hidup ini harus jadi berkat...

Oh Tuhan pakailah hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti
Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat


LUKAS 5:1-11

 

 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ”Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” 5 Simon menjawab: ”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 

8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ”Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: ”Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

  

Komentar Teks

Petrus yang taat 5:1-7

Kata-kata yang dikhotbahkan Yesus memiliki kuasa dan otoritas. Begitu banyak orang datang untuk mendengar kata itu. Yesus sedang mengajar di sebuah perahu, yang adalah milik Simon Petrus. Setelah dia selesai berbicara, Yesus memerintahkan Simon, “Pergilah ke tempat yang dalam dan tebarkan jalamu untuk menangkap” (ayat 4). Simon menjawab bahwa mereka telah bekerja sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa, tetapi mereka akan menurunkan jala mereka "dengan firman" (ayat 5). Meskipun Simon adalah seorang nelayan profesional di Laut Galilea, dia menaati Yesus. Seperti kata pepatah, ketika mereka menurunkan jaringnya, mereka menangkap begitu banyak ikan sehingga jaringnya robek. Kepatuhan pada firman Tuhan adalah awal dari pemuridan.

 

Petrus 5:8-11 disebut

Seorang murid adalah penjala manusia. Ketika Simon Petrus melihat banyak ikan yang ditangkap, dia jatuh berlutut Yesus dan mengaku, "Pergilah dari padaku, Tuhan, karena aku orang berdosa" (ayat 8). "Berlutut" adalah sikap yang mengungkapkan kerendahan hati dan ketundukan di hadapan Tuhan. Mengakui diri Anda sebagai "orang berdosa" adalah tindakan martabat dan otoritas ilahi. Mengatakan “Tinggalkan aku, Tuhan” berarti aku terlalu lemah untuk berada di hadapan Tuhan, dan itu berarti memaafkan diriku sendiri agar aku tidak dihakimi sebagai orang berdosa. Kemudian Yesus menyuruhnya untuk tidak takut dan memanggil Simon menjadi muridnya (ayat 10). Pada saat itu, para murid sedang mencari guru. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya. Tuhan memanggil kita untuk menjadi murid juga.


Perenungan yang lebih dalam

1) Mengapa Yesus naik ke perahu Simon? 

2) Apa yang akan saya coba andalkan dalam firman Tuhan?

3) Apa artinya bagi Petrus untuk berlutut di depan Yesus? 

4) Bagaimana tanggapan saya ketika Yesus memanggil saya untuk menjadi penjala manusia?

Comments