WT pd 12 Februari

1. Bawalah kepada Tuhan alabama wangi yang saya miliki
Cium kakinya dan hancurkan
Kaki yang mendaki jalan gunung yang curam untukku
Aku mengukir cinta yang besar di setiap langkah
2. Bawakan kepada Tuhan parfum alabama yang saya miliki.
Cium kakinya dan hancurkan
Kaki yang disalibkan itu untukku
Darahmu menebus dosaku
3. Bawakan kepada Tuhan parfum alabama yang saya miliki.
Cium kakinya dan hancurkan
Ketika Tuhan datang kembali ke bumi ini
Terimalah aku dengan cintamu yang besar



 LUKAS 7:36-50

36Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. 37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 38Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. 39Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: ”Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” 40Lalu Yesus berkata kepadanya: ”Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: ”Katakanlah, Guru.”
41”Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. 42Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?” 43Jawab Simon: ”Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: ”Betul pendapatmu itu.” 44Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: ”Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. 45Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. 46Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. 47Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.” 48Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: ”Dosamu telah diampuni.” 49Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: ”Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?” 50Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: ”Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”

 

 

Komentar Teks

Yesus Memanggil Orang Berdosa 5:27-32

Urapan minyak wangi 7:36-39

Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Yesus pergi makan yang diminta oleh seorang Farisi. Pada saat itu, seorang wanita yang dikenal sebagai “pendosa” dari kota itu datang kepada Yesus dengan membawa kendi pualam berisi minyak wangi. Kami tidak tahu apa dosa wanita itu atau latar belakang apa yang dia miliki. Dia membasahi kaki Yesus dengan air mata pertobatannya, dan dengan hormat, dia mencium kaki-Nya dan mengurapinya dengan minyak wangi. Orang-orang Farisi melihat ini dan memandang rendah Yesus, yang tidak menolak mendekatnya orang-orang berdosa, dengan menyebut Dia “orang ini” (ayat 39). Dia bahkan tidak mengakui Yesus sebagai salah satu nabi. Wanita berdosa "mengasihi" Yesus, tetapi orang Farisi "mengkritik" dia. Ini adalah sikap seseorang yang merindukan kasih karunia untuk pergi ke hadapan Tuhan bahkan jika dosa, kesalahan, dan mata orang lain di sekitarnya menghalangi mereka.

Pengampunan dosa 7:40-50

Jika kita tidak meletakkan kebenaran kita sendiri, kita tidak dapat mengalami kasih karunia pengampunan yang diberikan secara cuma-cuma. Setelah membaca pikiran orang Farisi (Simon) (ayat 39), Yesus menjelaskan dalam perumpamaan fakta bahwa orang yang diampuni hutangnya lebih banyak mengasihi (ayat 40-42). Dan dia mengkontraskan sikap yang berlawanan dari Simon dan wanita itu (ayat 44-46). Wanita itu memberikan hal yang paling berharga kepada Yesus dengan rasa hormat dan cinta terbesar yang bisa dia berikan. Tetapi Simon bahkan tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan untuk Yesus, yang datang sebagai tamu. Simon mengasihi Tuhan “sedikit” karena dia pikir tidak ada dosa yang harus diampuni. Hanya mereka yang mengakui bahwa mereka adalah pendosa besar dan tampil dengan rendah hati yang akan mengalami kasih karunia kasih Tuhan dan pengampunan dosa.


Perenungan yang lebih dalam

1) Bagaimana reaksi orang-orang Farisi ketika mereka melihat apa yang dilakukan seorang wanita yang telah berbuat dosa kepada Yesus? 

2) Mengapa saya, dengan dosa dan kesalahan saya, datang ke hadapan Tuhan?

3) Bagaimana Yesus membedakan wanita dan orang Farisi? 

4) Bagaimana rasanya memiliki kesombongan untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan?

Comments

  1. Menyadari bahwa diri kita punya banyak kekurangan adalah hal yg membawa kita kepada pengakuan dan mau merendahkan diri untuk meminta pengampunan akan kesalahan yang diperbuat.

    ReplyDelete

Post a Comment