WT pd 19 Februari
LUKAS 9:37-50
9:37-45
37Pada keesokan harinya ketika mereka turun dari gunung itu, datanglah orang banyak berbondong-bondong menemui Yesus. 38Seorang dari orang banyak itu berseru, katanya: ”Guru, aku memohon supaya Engkau menengok anakku, sebab ia adalah satu-satunya anakku. 39Sewaktu-waktu ia diserang roh, lalu mendadak ia berteriak dan roh itu menggoncang-goncangkannya sehingga mulutnya berbusa. Roh itu terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau meninggalkannya. 40Dan aku telah meminta kepada murid-murid-Mu supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” 41Maka kata Yesus: ”Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!” 42Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingkannya ke tanah dan menggoncang-goncangnya. Tetapi Yesus menegor roh jahat itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya kepada ayahnya. 43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. 43 Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: 44”Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” 45Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
9:46-50
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. 47Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, 48 dan berkata kepada mereka: ”Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.”
49Yohanes berkata: ”Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” 50Yesus berkata kepadanya: ”Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.”
Komentar Teks
Iman yang mengusir setan 9:37-45
Iman kita yang kecil dan lemah harus terus menerus dimurnikan. Ketika Yesus turun dari gunung, seorang pria berteriak untuk menyembuhkan putranya yang kerasukan setan. Dia bertanya kepada murid-muridnya, tetapi dia tidak dapat melakukannya. Yesus menegur para murid karena menjadi “angkatan yang tidak percaya dan pemberontak” (ayat 41). Artinya iman para murid masih kecil dan lemah. Ketika pria itu membawa putranya kepada Yesus, iblis itu menjatuhkannya dan menyebabkan dia mengalami kejang-kejang yang parah. Yesus menegur roh najis dan mengusir setan dari anak itu. Dalam karya ini, Yesus mengungkapkan kodrat ilahi-Nya dan menguji iman para murid-Nya. Ketika orang tercengang, Yesus menubuatkan Sengsara-Nya sekali lagi (ayat 44). Hal ini untuk memberitahukan bahwa kematiannya telah “direncanakan”, sehingga para murid tidak akan tersandung ketika itu terjadi.
Hati yang rendah hati dan merangkul 9:46-50
Injil Kristus menuntut kita untuk rendah hati dan toleran. Para murid, yang tidak memahami sengsara Yesus, dengan bodohnya berargumen, “Siapakah yang terbesar?” (ayat 46-48). Mengetahui hati mereka, Yesus mengambil seorang anak kecil, menempatkannya di sisinya, dan mengajar mereka untuk menjadi kecil seperti anak kecil. Dan secara paradoks, orang yang merendahkan diri dan menjadi yang terkecil dikatakan sebagai yang terbesar. Dia kemudian memberitahu kita untuk tidak melarang siapa pun yang tidak melawannya (ayat 49-50). Ini berarti melepaskan eksklusivitas dan menjadi inklusif. Murid-murid yang mengikuti Yesus harus bekerja sama untuk Injil.
Perenungan yang lebih dalam
1) Apa yang Yesus tegur para murid karena gagal mengusir setan?
2) Bagaimana saya dapat memperkuat iman saya yang kecil dan lemah?
3) Pelajaran apa yang Yesus berikan kepada para murid yang berdebat, 'Siapakah yang terbesar?'
4) Apa yang saya ingat ketika saya merasa ingin meninggikan diri?
Comments
Post a Comment