WT pd 17 Maret
Lukas 18:1-8
18:1-5
1Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2Kata-Nya: ”Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. 3Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. 4Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, 5namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.”
18:6-8
6Kata Tuhan: ”Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! 7Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 8Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
Komentar Teks
Ringkasan Firman Hari Ini
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan bahwa kita harus selalu berdoa dan tidak pernah putus asa. Seorang janda terus memohon kepada hakim yang tidak takut akan Tuhan dan mengabaikan orang untuk membalas dendam, tetapi hakim dengan enggan mengabulkannya. Tidak seperti hakim yang tidak benar, Tuhan dengan cepat membalas orang-orang pilihan yang berteriak siang dan malam.
Janda yang gigih dan hakim yang tidak adil 18:1-5
Orang percaya harus selalu berdoa dan tidak pernah putus asa, percaya pada Bapa surgawi mereka yang adil. Dalam perumpamaan 'janda dan hakim', janda melambangkan yang lemah dan hakim melambangkan yang berkuasa. Alkitab sering membandingkan hakim dengan Allah yang benar, tetapi di sini ia digambarkan sebagai orang yang tidak benar (ay. 6). Seorang hakim yang tidak benar tidak takut akan Tuhan dan mengabaikan manusia. Dia hanya mengganggu daya tarik janda itu dan membalaskan dendamnya. Sikap gigih janda terhadap hakim mengajarkan kita bagaimana berdoa. Tidak seperti seorang hakim yang tidak adil, Tuhan sangat berbelas kasih dan adil. Bahkan jika jawabannya lambat, orang-orang kudus tidak boleh berkecil hati. Jika Anda berdoa dengan kesabaran dan iman, Tuhan keadilan pasti akan menjawab Anda.
Allah yang terpilih dan yang benar 18:6-8
Yesus membandingkan hakim dengan Allah. Membandingkan tanggapan hakim yang tidak adil dengan tanggapan Tuhan yang baik adalah argumen yang mengatakan, 'Jika hal-hal kecil itu benar, seberapa besar kebenaran itu bisa menjadi hal-hal besar'. Hakim yang tidak benar telah lama mengabaikan permohonan janda, tetapi Tuhan membalas orang-orang pilihan, yang berteriak siang dan malam, "cepat". Segera setelah menanamkan keyakinan akan jawaban doa, Yesus memberikan pesan peringatan: “Tetapi apabila Anak Manusia datang, apakah kamu akan memperoleh iman di dalam dunia?” (ayat 8). Artinya, “Ketika Tuhan datang kembali, apakah kita akan menemukan orang yang berdoa dan tidak putus asa?” Para Orang Suci hendaknya berusaha untuk berdoa dengan harapan dan iman dalam segala keadaan sampai hari Kedatangan Kedua.
Perenungan yang lebih dalam
· Mengapa hakim mengabulkan permohonan janda?
· Apa yang harus saya minta di hadapan Tuhan keadilan dengan kesabaran dan ketekunan?
· Apa yang ingin Anda lihat di dunia ketika Yesus datang kembali?
· Apa yang dapat saya lakukan untuk menyingkirkan hati saya yang putus asa dan terus berdoa dengan iman lagi?
Comments
Post a Comment