WT pd 12 Maret
Lukas 15:11-32
15:11-24
11 Yesus berkata lagi: ”Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. 12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. 13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. 14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. 15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. 17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, 19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. 23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
15:25-32
25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. 26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. 27Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. 28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. 29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Komentar Teks
Ringkasan Firman Hari Ini
Yesus menceritakan perumpamaan. Seorang pria memiliki dua putra, dan putra bungsu mendapat bagiannya dari ayahnya dan pergi ke negara yang jauh untuk menyia-nyiakan dan kelaparan. Dia kembali kepada ayahnya, mengakui dosa-dosanya, dan ayahnya menyambutnya. Melihat ini, anak tertua menggerutu, dan sang ayah berkata bahwa dia harus bersukacita karena dia menemukan putranya yang hilang.
Putra dan ayah kedua 15:11-24
Dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, Yesus menunjukkan kasih Allah kepada orang berdosa. Dalam masyarakat Yahudi, pewarisan harta benda terjadi hampir ketika sang ayah meninggal. Namun, putra kedua dalam perumpamaan itu menentang adat dan meminta ayahnya untuk membagikan hartanya. Sang ayah tidak menegur anak seperti itu dan memberikan properti. Beberapa hari kemudian, putranya pergi ke negara yang jauh, menghambur-hamburkan kekayaannya, dan akhirnya merawat babi orang asing. Hanya setelah mengalami bagian bawah hidupnya, dia menyadari dosanya dan memutuskan untuk kembali kepada ayahnya. Dalam perumpamaan ini, Bapa mewakili Allah dan Putra Kedua mewakili orang bukan Yahudi atau orang berdosa. Tuhan tidak pernah berpaling dari mereka yang mengakui dosa dan pelanggaran mereka dan kembali. Dia menyambut Anda dengan tangan terbuka.
Putra dan ayah pertama 15:25-32
Jika Anda tidak tahu hati seorang ayah terhadap anak yang hilang, Anda tidak bisa tidak menjadi egois. Dalam perjalanan pulang dari ladang, anak sulung mendengarkan musik dan tarian. Dia sangat marah karena ayahnya bahkan mengadakan pesta untuk saudaranya yang kembali. Lalu dia mencurahkan keluh kesahnya di depan ayahnya. Dia menikmati semua hak istimewa dari rumah ayahnya, tetapi dia tidak tahu bahwa itu adalah berkah. Dalam perumpamaan ini, anak sulung melambangkan seorang Farisi. Bukan saja mereka tidak menghormati Tuhan, tetapi mereka juga tidak mengenal hati Tuhan untuk kedua putranya (Yahudi dan bukan Yahudi). Sebagai anak-anak Tuhan, hati yang harus kita miliki adalah pemahaman yang murah hati dan cinta yang merangkul bagi mereka yang bertobat dan kembali.
Perenungan yang lebih dalam
· Siapa yang masing-masing diwakili oleh ayah dan putra kedua?
· Kehidupan seperti apa yang harus saya jalani di hadapan kasih tanpa syarat dari Bapa Surgawi yang menoleransi semua kesalahan saya?
· Siapa yang diwakili oleh putra sulung?
· Siapa yang akan Anda perlakukan dengan pengertian yang murah hati dan cinta yang merangkul?
Comments
Post a Comment