WT pd 1 Maret

Lukas 12:13-21

13Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: ”Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” 14Tetapi Yesus berkata kepadanya: ”Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” 15Kata-Nya lagi kepada mereka: ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

16Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: ”Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 17Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 18Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 19Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 20Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

 

Komentar Teks

Ringkasan Firman Hari Ini

Ketika seorang pria meminta Yesus untuk memerintahkan saudaranya untuk berbagi warisan dengan dia, Yesus mengatakan kepadanya untuk menolak ketamakan, karena hidup tidak terdiri dari kelimpahan harta. Tuhan yang mengatur hidup kita. Dia yang mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri dan tidak kaya di hadapan Allah adalah bodoh.

 

 

Hindari ketamakan 12:13-15

Orang percaya harus waspada terhadap ketamakan. Seorang pria datang kepada Yesus dan meminta saudaranya untuk berbagi warisan. Pada saat itu, putra tertua mengambil sebagian besar harta warisan, mungkin kakak laki-lakinya berusaha mendapatkan terlalu banyak. Tetapi Yesus berkata bahwa Dia tidak datang karena hal-hal ini. Ini memberikan pesan bahwa para murid tidak boleh campur tangan dalam hal-hal ini satu per satu. Ini akan ditangani oleh hakim dunia. Para murid harus mengabdikan diri mereka pada misi yang diberikan kepada mereka, yaitu memberitakan Injil. Yesus memerintahkan, “Waspadalah terhadap segala ketamakan” (ayat 15). Kita membutuhkan hal-hal materi di bumi ini, tetapi memiliki cukup tidak berarti kita dapat menikmati hidup yang kekal. Seorang murid harus mengisi hidupnya dengan firman hidup yang kekal, bukan dengan uang.

 

Gunakan kekayaan Anda dengan bijak 12:16-21

Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang kaya tentang ketamakan. Orang kaya memutuskan untuk membangun gudang yang lebih besar dan menyimpan semua biji-bijian dan barang-barangnya ketika ladangnya penuh dengan tanaman. Saya juga memiliki banyak hal yang disimpan selama bertahun-tahun, jadi saya berharap Anda beristirahat dengan tenang, makan, minum, dan bersenang-senang. Tapi Tuhan memanggilnya 'pria bodoh'. Karena jika Anda menemukan jiwanya kembali malam ini, kekayaan Anda tidak ada gunanya. Seseorang yang mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri dan tidak tahu bagaimana menggunakannya dengan baik adalah orang bodoh. Di sisi lain, orang bijak kaya akan Tuhan, Tuhan kehidupan. Kekayaan tidak boleh disimpan untuk diri kita sendiri, tetapi harus digunakan untuk kerajaan Allah.

 

Perenungan yang lebih dalam

·      Sejauh mana 'kecukupan harta benda' berpengaruh pada perolehan 'kehidupan kekal'? 

·      Bagaimana jika ada kasus di mana ketamakan daripada hak yang sah lebih diutamakan?

·      Mengapa orang kaya dalam perumpamaan Yesus adalah 'orang bodoh'? 

·      Untuk siapa dan untuk apa saya menggunakan kekayaan yang telah Tuhan berikan kepada saya?

Comments