WT pd 10 Maret
Lukas 14:25-35
14:25-27
25Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 26 ”Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:28-35
28Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 29Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 30sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 32Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. 33Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? 35Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Komentar Teks
Ringkasan Firman Hari Ini
Yesus membenci keluarganya dan bahkan hidupnya, dan mengatakan bahwa kecuali Anda memikul salib Anda dan mengikuti Dia, Anda tidak dapat menjadi seorang murid. Untuk menjadi murid, Anda harus menghitung dan menghitung, seperti yang Anda lakukan ketika membangun menara atau memulai perang, dan Anda harus menyerahkan semua milik Anda. Garam itu baik, tetapi jika kehilangan rasanya, itu dibuang.
Menjadi murid Tuhan 14:25-27
Kerumunan dan murid itu berbeda. Yesus memberi tahu banyak pengikut-Nya syarat-syarat untuk menjadi murid, atau pengikut-Nya. Pertama, Anda tidak bisa menjadi murid jika Anda tidak membenci hidup Anda sendiri dan juga keluarga Anda. Kata 'benci' di sini tidak secara harfiah berarti 'benci', ini adalah ungkapan Semit yang berarti 'kurang mencintai'. Adalah hak untuk mencintai dan merawat keluarga (Ul. 5:16; 1 Tim. 5:8). Tetapi murid harus mengasihi Tuhan lebih dari siapa pun. Kedua, jika Anda tidak memikul salib Anda dan mengikuti Tuhan, Anda tidak dapat menjadi murid (9:23). Memikul salib berarti mempersiapkan kematian. Seorang murid harus mengasihi Tuhan dan mempertaruhkan nyawanya untuk Dia.
penilaian yang bijaksana dan bijaksana 14:28-35
Jalan pemuridan tidak boleh dianggap enteng. Yesus berbicara tentang sikap bijaksana murid (ayat 28-32). Pertama-tama, seperti orang yang ingin membangun menara menghitung biaya konstruksi, jika dia ingin menjadi murid, dia harus memikirkan harga yang akan dia bayar. Selanjutnya, seseorang yang ingin menjadi murid harus bertindak bijaksana, seperti halnya seorang utusan yang dikirim untuk meminta perdamaian ketika tampaknya lawan tidak dapat dikalahkan dalam perang. Yesus adalah hal yang paling berharga yang kita miliki. Murid harus mampu memberikan semua miliknya (harta, kehormatan, kedudukan, dsb.) untuk Yesus (ayat 33). Juga, sama seperti garam yang telah kehilangan rasanya tidak ada gunanya, kita harus menjalani hidup sebagai seorang murid dan memperlengkapi diri kita dengan karunia (ayat 34-35). Anda harus berhati-hati dalam segala hal yang Anda lakukan, dan menjadi murid seperti garam yang menggabungkan kebijaksanaan dan keterampilan.
Perenungan yang lebih dalam
· Apa saja syarat untuk menjadi murid Yesus?
· Sebagai murid Yesus, apa yang masih kurang dari saya?
· Apa akibatnya jika Anda mulai membangun menara dan tidak menyelesaikannya setelah meletakkan fondasi?
· Apakah pekerjaan Tuhan yang akan saya hitung dan laksanakan dengan lebih cermat?
Comments
Post a Comment