WT pd 15 Maret
Lukas 17:1-19
17:1-6
1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 2Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.”
5Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: ”Tambahkanlah iman kami!” 6Jawab Tuhan: ”Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”
7”Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 8Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 9Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 10Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
17:11-19
11Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. 12Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh 13dan berteriak: ”Yesus, Guru, kasihanilah kami!” 14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: ”Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 15Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 17Lalu Yesus berkata: ”Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 18Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” 19Lalu Ia berkata kepada orang itu: ”Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Komentar Teks
Ringkasan Firman Hari Ini
Tuhan memberitahu kita untuk berhati-hati untuk tidak tersandung bahkan yang kecil, dan untuk mengampuni saudara yang berdosa dan bertobat setidaknya tujuh kali sehari. Ia juga mengatakan bahwa jika Anda memiliki keyakinan sebesar biji sawi, Anda dapat membuat pohon murbei juga ditanam di laut. Sepuluh penderita kusta disembuhkan, tetapi hanya orang Samaria yang kembali kepada Tuhan untuk berterima kasih dan diselamatkan.
Panduan Etika 17:1~10
Yesus berbicara tentang empat pedoman etis bagi seorang murid untuk dipraktikkan. Dua yang pertama berhubungan dengan 'orang'. Artinya, tidak menyakiti hati orang lain (ayat 1-2) dan mengampuni yang bersalah (ayat 3-4). Celakalah dia yang menyebabkan orang lain tersandung dan jatuh ke dalam dosa. Seorang murid harus memperingatkan saudaranya ketika dia berbuat dosa dan memaafkannya ketika dia bertobat. Dua berikutnya ada hubungannya dengan 'Tuhan'. Yaitu memiliki iman yang benar (ayat 5-6) dan sikap seorang hamba (ayat 7-10). Iman sejati menghasilkan keajaiban dan membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Seorang hamba yang setia tidak mengharapkan pujian dan pahala dari tuannya. Karena mereka pikir mereka hanya melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Apa yang dituntut dari mereka yang bertanggung jawab adalah kesetiaan semata (1 Korintus 4:2).
Iman dan Syukur 17:11-19
Iman dan syukur tidak bisa dipisahkan. Ketika Yesus memasuki sebuah desa di sekitar Samaria dan Galilea, sepuluh orang kusta berteriak memohon belas kasihan kepada mereka. Mereka menuruti perkataan Yesus (ayat 14) dan disembuhkan dalam perjalanan mereka kepada para imam. Menyadari bahwa mereka telah disembuhkan dari penyakit kusta, kesembilan orang Yahudi itu masing-masing berpisah, tetapi orang Samaria itu kembali, memuliakan Tuhan dan berterima kasih kepada Yesus. Yesus berkata, “Apakah tidak ada seorangpun yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang bukan Yahudi ini?” (ayat 18). Orang Samaria itu memiliki hati untuk mengingat Dia yang menyembuhkannya. Mengucap syukur kepada Tuhan, sumber kesembuhan, adalah ekspresi iman dan menuntun pada sukacita keselamatan.
Perenungan yang lebih dalam
· Apa yang Yesus ajarkan tentang hubungannya dengan 'manusia'?
· Mengingat murka yang akan datang atas mereka yang tersandung, apakah yang harus saya waspadai?
· Di antara sepuluh penderita kusta yang disembuhkan, siapa yang kembali kepada Yesus dan mengucap syukur?
· Bagaimana saya mengungkapkan rasa syukur saya atas kasih karunia yang telah saya terima dari Tuhan?
Comments
Post a Comment